Setelah kebimbangan antara kuliah atau kerja akhirnya saya memilih untuk masuk kembali ke dunia pendidikan yaitu lanjut ke perguruan tinggi. Nah, setelah saya resign dari perusahaan tempat saya bekerja saya sebenarnya masih ada kebingungan nih. Jadi Alhamdulillah saya diterima di 3 perguruan tinggi negeri, jadi dari beberapa kampus yang sudah saya daftar terdapat beberapa kampus yang bersedia menerima saya.

  • S1 Teknik Informatika UNNES
  • D3 Elektronika dan Instrumentasi UNDIP
  • D4 Teknik Komputer PENS

Dari beberapa kampus tersebut, akhirnya saya mengurungkan niat untuk memilih UNDIP dikarenakan saya diterima di jurusan D3. Nah, tinggal 2 kampus ini yang membingungkan. Alasan saya mempertimbangkan UNNES yaitu karena saya diterima dengan UKT paling rendah yaitu 500k satu semester, namun yang saya bingungkan ialah jurusan IT tersebut masuk di FMIPA bukan FT meskipun itu tidak mempengaruhi apapun. Sedangkan mengapa saya saat itu mempertimbangkan dan sedikit meragukan PENS, nama PENS di telinga saya masih sangat2 awam, saya mendengar nama PENS pertama kali saat saya lomba di UDINUS, salah satu tim dari PENS memenangkan kompetisi tersebut, selain itu jurusan yang saya ambil akreditasinya masih B sehingga menambah keraguan saya. Nah, hal yang membuat saya untuk lebih mempertimbangkan lagi ialah, saya diterima sebagai penerima beasiswa bidikmisi, dan setelah saya searching lebih jauh, PENS merupakan politeknik terbaik di Indonesia. Saya benar2 bingung saat itu karena waktu daftar ulang UNNES dan PENS dilaksanakan di hari yang sama. 

Akhirnya saya membuat plan, ummiku mewakili saya untuk daftar ulang di UNNES dan nginep di kos mbak saya yang saat itu juga kuliah di UNNES, sedangkan saya daftar ulang ke PENS ditemani abah saya. Daftar ualng dilaksanakan tepat jam 7, baik UNNES dan PENS. Perjalanan dari kudus ke semarang dimulai sekitar jam 10 malam hari ahad, saya ummi abah dan teman abah saya disewa untuk menjadi sopir menggunakan mobil akan menuju UNNES. Plan saya, ummi saya akan menginap di kos mbak yang mana kira2 jam 12 malam sampai lokasi, lalu saya dan abah saya meluncur ke PENS surabaya dan perkiraan akan tiba di surabaya jam 6 pagi hari senin.

Namun, tiba-tiba ada kejadian yang tidak diduga-duga, di jalan raya daerah demak (antara kudus dan semarang), terjadi sebuah kecelakaan yang mengakibatkan jalanan Demak benar-benar macet total, jam mendekai jam 12 malam dan masih sampai Demak. Saya khawatir, jika saya melanjutkan perjalanan ke UNNES, maka daftar ulang PENS nanti akan hangus. Saat itu saya menutup-mata dan benar2 berpikir keras dan cepat (sok dramatis ya haha), akhirnya saya memantapkan hati saya untuk membiarkan UNNES dan lanjut ke PENS. Saya langsung cek google maps jarak dari demak ke PENS sekitar 300km dengan waktu kira-kira 7 jam, padahal perkiraan sebelumnya jarak semarang-surabaya 6 jam, nah ini jadi 7 jam karena saya harus putar balik dan melawan arus kemacetan. Oke dengan sigap abah mengambil alih kemudi dan putar balik dan menuju ke arah surabaya, saya masih ingat kami menggunakan jalan pinggir untuk menerobos kemacetan yang mana jalan pinggir tersebut mepet banget dengan sungai demak. Kami langsung memberitahu ke mbak saya bahwa ummi tidak jadi menginap dikosnya dan ikut ke surabaya. Sudah 6 jam perjalanan akhirnya sampai di sidoarjo, yaitu daerah sebelum surabaya. 

Saya langsung cek google maps, berapa waktu yang dibutuhkan kira-kira untuk sampai di PENS, ternyata 1 jam waktu yg dibutuhkan untuk kesana. Saya selalu melihat hp saya karena saya disini sebagai penunjuk arah dengan bantuan google maps, dan ini pertama kali abah saya ke surabaya. Akhirnya saya masuk ke daerah sukolilo, dan menemukan banyak nama kampus besar di sini, seperti UNAIR, ITS, dll. Google maps menunjukkan ke arah ITS, saya agak bingung saat itu karena saya mau ke PENS, bukan ITS. 

Ternyata ada tulisan kecil di pinggir jalan Raya ITS, tertulis Politeknik Elektronika Negeri Surabaya dengan logo biru kuning nya. Sampai bundaran ITS saya belok kiri dan mengikuti jalan yang diarahkan google maps. Saya tengok kanan jalan, akhirnya ketemu juga kampus PENS. Saya cek jam ternyate belum jam 7, yaitu sekitar 6.50 seingat saya. Kami langsung parkir di dekat musholla An-Nahl punya PENS, saya langsung pamit ke ummi dan abah untuk menuju ke ruangan untuk daftar ulang, sedangkan ummi dan abah saya sepertinya mencari makan bersama sopir. Saya saat itu hanya fokus untuk tepat waktu daftar ulang. Oh iya untuk daftar ulang ini, terdapat tes psikologi dan kesehatan, yang mana keadaan saat itu saya sangat lapar :(. Tes psikologi dilaksanakan di gedung theather sedangkan tes kesehatan dilaksanakan di poliklinik PENS. Setelah melakukan proses daftar ulang, saya masih ingat saat itu ummi saya memberi roti untuk menahan rasa lapar, emang orang tua adalah sosok yang sangat pengertian pada saya, saya sangat bersyukur memiliki orang tua yang benar2 memperhatikan pendidikan anaknya. Saya bersyukur sekali lagi sudah melewati proses yang sedikit drama ini, dari melepaskan UNNES, melawan kemacetan, hingga mengejar waktu untuk tepat waktu daftar ulang di PENS. Nah, ternyata saat saya sedang tes, orang tua saya mecarikan saya kos. Hal yang benar2 tidak saya pikirkan saat itu, saya iyain aja, karena saat itu saya cukup capek (apalagi orang tua saya). Saya akhirnya mendapatkan kos di daerah depan kampus, yaitu daerah Tegal Mulyorejo Baru, kos berada sekitar 500m dari kampus. Orang tua saya memilih yang dekat karena saya tidak ada motor untuk transportasi, alhamdulillah ada sepeda pemberian paman.

Setelah selesai daftar ulang dan mendapatkan kos, kami langsung pulang ke Kudus (rumah). Sepanjang jalan saya memperhatikan jalanan, dan membayangkan bahwa saya nanti akan disini selama 4 tahun, jauh dari keluarga, jauh dari rumah, lingkungan yang benar-benar baru, kota yang metropolitan. Dan saya masih membayangkan kejutan2 apalagi yang akan diberikan Allah pada saya nanti selama kuliah di PENS.